Rabu, 06 Februari 2013

12 Prinsip Animasi


12 Prinsip Animasi

- squesh n strech
- anticipations
- staging
- straight ahead actions and pose to pose
- follow-through and overlaping actions
- slow in-slow out
- arcs
- secondary actions
- timing
- exaggeration
- solid drawing
- appeal

Frank Thomas dan Ollie Johnston animator walt disney adalh 2 tokoh yang merumuskan 12 prinsip animasi ini. 12 prinsip animasi ini muncul atas dasar Seorang Animator profesional sepertinya harus mengetahui dan memahami bagaimana sebuah animasi dibuat sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan.
Dua belas prinsip dasar animasi ini ditemukan oleh animator Disney kawakan bernama Ollie Johnston dan Frank Thomas dan ditulis ke dalam buku berjudul The Illusion of Life: Disney Animation di tahun 1981.Buku ini jadi maha penting karena berisi rangkuman teknik membuat animasi di Disney Animation sejak tahun 1930. Meski harganya cukup mahal, buku ini sangat bagus untuk pengetahuan dan teknik awal animasi.

Prinsip squash and strech
gerakan animasi yang bersifat lentur,misal pada tom and jerry,sering kali muka kedua tokoh tersebut berubah mjd lebih lebar/mengecil bila terkejut(seperti ditarik2 dan elastis)

Prinsip anticipation
Prinsip ini akan mengantarkan pada gerakan utama yang siap diterima penonton yaitu ancang-ancang sebelum action terjadi. Contoh paling umum adalah gerakan melompat. Seseorang yang akan melompat, akan memulai dengan gerakan jongkok dahulu baru melompat. Contoh lain adalah gerakan memukul bola pada base ball atau permainan kasti. Bagi animator prinsip anticipation biasa disingkat menjadi Antiq.

Prinsip staging
Prinsip ini paling lazim dipakai dalam perfilman dan show panggung, yang tujuannya menarik perhatian pemirsa sekaligus menjelaskan tentang adegan apa yang tengah dan akan terjadi termasuk action, reaction, attitude, personality dan mood.

Untuk mempermudah mengerti prinsip ini, ada satu contoh. Terdapat  3 atau 4 karakter ada di atas panggung. Cek siluet masing-masing karakter tersebut. Dengan siluet ini, interaksi antar karakter yang jelas membuat penonton mudah mengerti dan mengetahui apa yang tengah terjadi. Contoh berikutnya bila seekor bebek tengah bermain sulap, maka staging terbaik bisa langsung dirasakan dari siluet-nya sehingga hindari staging yang menumpuk atau overlap.

Selain itu untuk membuat adegan yang sukses, biasakan menggunakan ukuran kamera yang tepat (long shot, medium atau close up shot), jangan membuat bingung pemirsa dengan adegan yang ribet cukup yang simpel tapi mengena, maksimalkan penggunaan BG (background) yang memperkuat suasana, jangan malah mengganggu adegan keseluruhan.

Prinsip straight ahead and pose to pose
Straight ahead action artinya gambar awal sampai dengan gambar akhir menunjukan satu rangkaian gerakan yang sangat jelas maksud dan tujuannya. Yang termasuk dalam prinsip ini adalah (dalam gerakan gambar inbetween/ gambar di antara 2 key pose) perubahan volume, ukuran, proporsi, bahkan juga bisa berupa gerakan yang lebih liar dan spontan.

Sedangkan Pose to Pose adalah rangkaian gerakan yang sudah direncanakan matang-matang dengan beberapa key drawing atau key pose sehingga perubahan volume, ukuran, proporsi akan lebih terencana dengan baik.

Staight ahead action dan Pose to pose yang dibuat oleh seorang Key animator akan mempermudah seorang Inbetweener mengerjakan tugasnya karena lebih terarah dan terencana dengan matang.

Prinsip follow through and overlapping action
Prinsip ini akan membuat gerakan animasi lebih terasa alamiah. Follow through dilakukan dengan cara sebagian dari tubuh masih bergerak pasa saat karakter berhenti (tidak bersamaan berhentinya), misalnya saat seorang cewek berambut panjang berhenti berlari, masih ada sisa gerakan rambut, demikian juga bila cewek tadi dada-nya besar ada goyangan pada saat gerakan berhenti. Contoh lainnya seperti gerakan lambaian tangan, kain/ cloth, kuncir rambut, buntut atau ekor pada hewan, telinga panjang pada anjing atau kelinci, dll.

Overlapping action terjadi pada saat sebagian tubuh seperti terseret waktu badan bergerak ke arah yang lain. Misalnya seorang penari Salsa yang memakai rok lebar saat menari. Rok tersebut akan terlihat bergerak mengikuti tarian, seolah-olah menutupi gerakan sebelumnya/ overlap. Jadi perhitungan waktu yang teliti amat sangat penting dalam menghasilkan gerakan animasi Follow through and overlapping action yang meyakinkan dan natural.

Prinsip slow in and slow out
Gerakan manusia itu tidak ada yang linear atau rata. Dalam setiap gerakan nyaris ada akselerasi atau percepatan dan perlambatan saat akan berhenti. Prinsip slow in dan  slow out ini membuat gerakan animasi lebih natural dan realistik terutama di awal dan di bagian akhir sebuah gerakan.

Jadi apabila dilihat, jumlah frame akan lebih rapat di bagian awal, sedikit di bagian tengah dan lebih rapat lagi di bagian akhir. Contohnya adalah membuat gerakan animasi orang yang akan duduk atau akan berdiri, juga berlaku pada gerakan animasi selain manusia, misalnya gerakan benda-benda termasuk bouncing ball. Namun perlu diingat, untuk gerakan-gerakan yang lebih karikatural/ comical dan fase cepat prinsip ini justru dihindari.

Prinsip Archs
Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah.

Prinsip Secondary Action
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.

Prinsip Timing
Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan



Prinsip Exaggeration 
Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya.



PRINSIP ANIMASI DI FILM FINDING NEMO :

Di dalam Film Animasi Finding Nemo terdapat beberapa prinsip yang termasuk ke dalam 12 prinsip animasi , bahkan semua prinsip masuk ke dalam animasi ini.

Squash and stretch Didalam Film Animasi Finding Nemo banyak menggunakan prinsip ini. Contohnya ketika coral terkena tekanan laut dalam, coral tersebut terlihat melentur.

Anticipation Prinsip ini pun banyak dijumpai dalam film Finding Nemo, yaitu pada saat ikan akan berenang, mereka akan menggoyangkan sirip terlebih dahulu. Atau pada saat burung pelican akan terbang dengan mengepakkan sayap terlebih dulu.

Staging Dengan latar lautan sebagai setting dalam film ini dan karakter yang memiliki cirri khas dan menarik, Film ini memiliki prinsip staging yang baik. Scene lautan yang dipakai pun dapat menjelaskan cerita yang ingin disampaikan secara keseluruhan dengan baik.

Follow through and overlapping action Prinsip Follow Through banyak digunakan didalam film animasi Finding Nemo , contohnya ketika ikan yang setelah berenang dia berhenti , tetapi sirip dan ekornya akan bergoyang ketika si ikan berhenti. Efek ini memang layaknya seperti ikan nyata yang berenang dalam air.

Overlapping action juga terlihat didalam animasi ini. Adalah ketika gerakan karakter yang berubah arah pada saat bagian/elemen karakter akan melanjutkan gerakan awal karakter.

Slow in and slow out Jelas terdapat prinsip ini dalam film Finding Nemo, contohnya adalah saat karakter yang ada (ikan, burung pelican, penyu dll.) berhenti melakukan gerakan akan melambat ataupun sebaliknya.

Archs Prinsip ini lumayan banyak terdapat dalam film ini. Misalnya saat pelican berebut ikan, akan terdapat scene dimana ikan terlempar dan melengkung.

Secondary action Untuk memperjelas gerakan makhluk yang terdapat dalam film ini semakin nyata, prinsip inilah yang digunakan di dalamnya. Misalnya saat ikan berenang, agar terlihat seperti sedang berenang, tidak hanya melayang-layang di air, ikan tersebut akan menggerak-gerakkan ekor dan siripnya. Begitupun dengan makhluk-makhluk lain yang ada di dalamnya.

Timing Didalam film animasi Finding Nemo juga menggunakan prinsip Timing. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. Seorang animator harus mampu membuat perkiraan waktu dari sebuah adegan sehingga adegan/gerakan yang di buatnya mampu memberikan kesan yang nyata.

Exaggeration adalah prinsip yang membuat gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu atau melebih-lebihkan. Misalnya saat Marlin dan Dory yang terkejut atau ketakutan. ataupun Bruce yang menangis.

Appeal Karakter yang ada dalam Finding Nemo jujur memiliki cirri khas tersendiri yang melekat dalam ingatan penonton. Dory, ikan periang yang pelupa dan ceroboh, Marlin yang merupakan ayah dari Nemo yang berusaha mengarungi samudera demi mencari anaknya. Dan tentu saja Nemo, ikan badut kecil yang memiliki semangat dan pemikiran yang pantang menyerah dan pemberani. Bahkan karakter lain dalam film ini pun banyak yang menarik, misalnya Bruce , hiu dengan sosok yang besar dan horror , Squirt dan Crush si keluarga penyu, atau bahkan si gurita kecil berwarna pink yang lucu Peach.


Prinsip-Prinsip Lain yang dipakai:


Lyp-sinc  prinsip ini merupakan hal yang biasa dalam setiap film animasi Dalam nemo, terdapat juga pengisi suara seperti Marlin (Albert Brooks), Nemo (Alexander Gould), Dory (Ellen DeGeneres) dan lain-lain

Proportion adalah ukuran yang diperlukan untuk membentuk bangunan suatu benda , misalnya tinggi total manusia ideal adalah 8-9 kali diameter lingkar kepala. Proporsi juga berguna untuk membedakan serta memperkuat karakteristik masing-masing tokoh animasi , sesuai dengan sifat atau peranannya. Misalnya ikan badut dan hiu dengan proporsi yang sesuai.


Perspective, adalah acuan untuk menentukan penempatan setiap elemen animasi secara akurat dalam korelasinya dengan lingkungan sekitarnya (staging) , berdasarkan sudut pandang kamera yang dipilih. (penentuan letak titik hilang atau vanishing point). Penerapan teknik menggambar perspektif yang tepat dapat menampilkan komposisi gambar yang memiliki ilusi dimensi (depth , 3D) dengan sangat meyakinkan (believeable).



3 komentar:

SUZUKI TRADA JABODETABEK mengatakan...

Tenkyu gan

Unknown mengatakan...

Thanks Gan...

Malayana mengatakan...

Thanks

Posting Komentar